Pada saat seleksi pekerjaan maka negosiasi gaji merupakan salah satu yang mesti dilakukan. Proses ini sendiri terbilang unik karena terdapat proses tawar-menawar antara si pelamar dan perusahaan. Hampir seperti di pasar antara pedagang dan penjual, pihak perusahaan menawarkan gaji yang serendah mungkin walau memang masih bisa memberikan lebih sementara itu pihak pelamar tentu ingin mendapatkan lebih.

Cara Negosiasi Gaji Saat Interview

Setidaknya kita bisa menghitungkan berdasarkan beberapa hal berikut dalam hal menentukan besaran gaji kita:

Gaji Minimal

Nah yang pertama bisa kita lakukan adalah menentukan besar gaji minimal terlebih dahulu. Ini dihitung dengan cara melakukan list kebutuhan dan pengeluaran kita setiap bulannya seperti makan sehari-hari, membayar tagihan listrik dan air sampai dengan kontrakan setiap bulannya. Perhitungan lazim biasanya adalah 30 hari. Jadi, gaji minimal ini adalah negosiasi yang paling mendasar karena menyangkut kebutuhan primer.

Gaji Layak

Sementara itu terdapat pula besaran gaji layak di mana penghasilan tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan jasmani dan rohani kita. Cara menghitungnya adalah dengan menentukan besaran pendapatan minimal plus yang dijumlahkan dengan besaran pengeluaran jasmani minimal.

Pendapatan minimal plus sendiri merupakan pendapatan minimal yang sudah ditambahkan lagi dengan jumlah pengeluaran kebutuhan penting yang mendukung kebutuhan primer. Kebutuhan primer pendukung ini antara lain adalah transportasi, kesehatan, alat tulis, pulsa sampai dengan suplemen makanan.

Kebutuhan rohani sendiri menyangkut psikologi dan batin. Di antaranya adalah beribadah, berkumpul bersama teman, menonton dan sebagainya.

Posisi Tawar Negosiasi Kerja

Penting untuk tahu posisi tawar kita. Tentu semakin banyak dan baik kemampuan serta potensi diri yang dimiliki maka semakin tinggi pula posisi tawar yang dimiliki. Perusahaan pastinya akan rela membayar lebih apabila orang yang direkrut adalah memang ahli dan terampil sehingga bisa meningkatkan produktivitas dan pendapatan.

Untuk itu, kita bisa mencantumkan keahlian dan pengalaman kerja dalam curicullum vitae. Tidak perlu membandingkan gaji kita dengan perusahaan lama, kecuali memang diminta pada saat interview. Ini dikarenakan perusahaan tidak suka jika dibandingkan dengan perusahaan atau kompetitor lainnya. Terkecuali dengan catatan jika Anda memang “dicuri” atau dipinang oleh perusahaan baru dari perusahaan lama kita. Anda memperoleh posisi tawar yang sangat tinggi jika situasinya demikian.

Namun perlu diketahui pula cara negosiasi gaji saat interview adalah memerhatikan beberapa hal berikut pula:

  • Mengumpulkan lebih dulu informasi tentang calon perusahaan yang kita targetkan. Informasi tersebut mencakup lokasi perusahaan, prestasi perusahaan, produk, nilai merek atau brand value,dan jumlah pegawai serta rata-rata gaji mereka.
  • Tanyakan pada karyawan dan calon karyawan perusahaan tersebut dan berusaha mendapatkan testimoni mengenai perusahaan tersebut. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh informasi rata-rata gaji di sana.
  • Tanyakan pula pada calon perusahaan mengenai fasilitas yang akan Anda peroleh, tunjangan, bonus, dan sistem serta periode kenaikan.

Melamar pekerjaan baru itu berarti bisa saja kita harus pindah kantor yang mungkin berjauhan dengan kantor yang lama. Bahkan terkadang ada yang harus berpindah kota, provinsi, dan negara. Oleh karena itu, biaya hidup pun biasanya berubah sesuai dengan tempat baru kita. Untuk itu perlu dilakukan survei mengenai semua kebutuhan tersebut.

Namun terkadang ada pula orang yang memang lebih mementingkan pengalaman kerja yang luar biasa meski gajinya lebih sedikit. Atau di lain pihak ada prospek yang jauh lebih besar untuk peningkatan kualitas sehingga bisa meningkatkan posisi tawar. Jadi, sudah siap untuk negosiasi gaji saat interview? Good luck!