Menjadi seorang pegawai negeri sipil atau sering disingkat menjadi PNS merupakan salah satu jenis pekerjaan yang masih difavoritkan oleh masyarakat Indonesia. Peluang untuk menjadi pegawai negeri selalu dinanti-nantikan. Maka dari itu, ketika informasi lowongan seputar CPNS sudah dipajang di berbagai departemen dan kantor instansi pemerintahan maka masyarakat berbondong-bondong datang untuk melihat. Mereka akan mencari posisi dan jurusan yang dibuka yang sesuai dengan mereka.
Tentu apalagi ketika proses pendaftaran sudah berlangsung maka jumlah peminatnya selalu saja menimbulkan kehebohan yang fenomenal. Pemandangan antrian yang panjang bukan menjadi sesuatu yang aneh meski tetap saja menghadirkan ketakjuban, tak jurang pula akhirnya menimbulkan desak-desakan di antara sesama pendaftaran.
Jika terdapat ketidaksesuaian antara program studi atau jurusan yang terpajang pada pengumuman dengan panitia penerimaan CPNS maka selalu menghadirkan protes dari para pendaftar.
Kompetisi Seputar CPNS
Jumlah pengangguran di Indonesia sendiri masih tergolong cukup tinggi dan bahkan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan angka yang diberikan oleh Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada tahun 2009 disebutkan bahwa mereka yang termasuk dalam angkatan kerja masih baru mencapai 67,6%. Itu berarti Anda bisa perhatikan berapa jumlah sisanya yang tidak bekerja di Indonesia.
Perkembangan tenaga kerja di Indonesia memang termasuk relatif rendah. Jumlah lowongan kerja yang masih tergolong minim sehingga tidak bisa menampung orang-orang yang belum memiliki pekerjaan. Maka dari itu, ada banyak orang yang selalu menunggu informasi seputar CPNS baik pembukaan pendaftaran dan seleksi masuknya.
Pekerja serabutan pun mendominasi Indonesia karena jumlah angkatan kerja yang tidak terserap oleh sektor formal. Kondisi ini tentu menimbulkan keprihatinan sendiri karena kompetensi menjadi terkesampingkan. Hal ini merugikan investasi pendidikan yang sudah dilalui sekaligus juga secara sosial.
Penyelewengan Seputar CPNS
Ketidakseimbangan jumlah antara pengangguran atau pun pencari kerja dengan peluang kerja yang tergolong rendah akhirnya mengundang risiko tersendiri. Risiko sosial dan politik dan tentunya risiko terjadinya praktik penyalahgunaan wewenang serta jabatan dan penyelewengan seputar CPNS. Tak sedikit memo dari pejabat terhadap anak mereka atau saudara yang ikut mendaftar agar bisa diterima menjadi seorang pegawai negeri.
Anda pasti sudah sering mendengar ulah oknum pegawai atau pun panitia seleksi CPNS yang menawarkan jasa kepada para calon pendaftar. Mereka mencoba menawarkan kepada peserta seleksi ujian CPNS tersebut supaya bisa diterima menjadi seorang pegawai negeri sipil, dengan catatan harus memberikan sejumlah uang kepada mereka.
Besarnya permintaan atau rendahnya suplai tentu akhirnya mendorong hukum ekonomi berlaku. Harga suap tersebut bisa melambung tinggi tergantung pada jumlah peminatnya.
Meski harus membayar menjadi seorang pegawai negeri sipil, ada banyak pula yang rela membayar sekian juta hingga puluhan juta. Sebenarnya fakta ini menunjukkan bahwa orang Indonesia sebenarnya sangat kaya jika dibandingkan dengan data yang menunjukkan pengangguran di Indonesia. Tetap saja ada yang mau dan rela untuk membayar demi sebuah pekerjaan bernama pegawai negeri sipil.
Semua itu tidak lain karena memang profesi sebagai pegawai negeri sipil merupakan profesi paling bergengsi di Indonesia. Orang akan langsung mengaitkannya ke kemapanan, bekerja santai dan sebagainya. Bahkan jangankan dulu untuk menjadi seorang PNS, info seputar CPNS dan penerimaannya saja sudah sangat menjual dan bernilai bagi masyarakat.
Apakah Anda salah satunya yang sedang mencari informasi seputar CPNS? Bergantung pada masing-masing. Namun yang pasti meski kerap kali santer berita penyelewengan dalam kompetisi CPNS ini, Anda yang ingin mengikuti ujian hendaknya tetap punya pikiran positif! Baca Juga : Tips Persiapan Menghadapi Pengumuman CPNS
0Komentar