Jogja memang hadir dengan sejuta kerinduan. Tak heran jika banyak yang tak ingin pulang jika sudah pernah merasakan tinggal di kota ini, baik yang benar-benar sungguh atau singgah. Hal ini karena memang Jogja berhasil membuat semua oran terkesan akan berbagai hal, salah satu yang paling membekas di ingatan orang-orang yang pernah bertandang ke kota ini adalah keramahan penduduknya. Yap, kelebihan ini adalah kelebihan yang sangat sulit untuk ditemukan di berbagai kota lain. Apalagi ketika ke Jogja, kamu menyempatkan diri untuk bertandang ke daerah-daerah yang masih terbilang pelosok, seperti daerah di Gunung Kidul dan Kulonprogo.
Di sana, kamu akan mendapati masyarakatnya yang jauh lebih ramah dari penduduk Jogja di bagian kota. Kamu juga akan menemukan berbagai tradisi orang kampong yang masih lestari, seperti masih adanya gotong royong, dan sebagainya. Jadi, kamu tak perlu heran, jika Jogja telah menjadi sebuah kota dengan berbagai sebutan, salah satunya adalah kota ‘sejuta kenangan’. Bagi penduduk Jogja sendiri, sebutan ini terkesan terlalu memasakan atau terlalu berlebihan, namun tidak bagi para pendatang. Bagi pendatang, hawa di Jogja sangat berbeda dengan hawa daerah manapun. Ada hawa sejuk yang memang berbeda dengan kesejukan di daerah-daerah yang terkenal dingin, Bogor misalnya.
Mungkin, hal ini karenakan penduduk Jogja yang sudah menghembuskan nafas kedamaian ke kota ini. Alasan lain mengapa Jogja kerap dirindukan adalah karena harga yang murah. Yap, murahnya harga-harga di Jogja tentu sebanding dengan kecilnya gaji di Jogja. Tapi bagaimanapun, tampaknya warga Jogja tetap baik-baik saja dengan gaji yang terbilang sangat kecil, mereka tampak seperti hidup apa adanya, tak pernah memikirkan apapun tentang hari esok, bagi mereka, dapat makan hari ini saja sudah cukup. Untuk makan besok, maka akan dipikirkan besok saja.
Hal ini bukan hanya sekedar cerita, tapi fakta. Saya mendapatinya dari beberapa orang yang memang asli di Jogja, lahir di Jogja, besar di Jogja, sekolah, hingga menikah di Jogja. Orang Jogja kerap hidup apa adanya, hidup dengan apa yang memang ditakdirkan untuknya tanpa
merasa ingin menguasai, atau ingin ini ingin itu. Tak heran jika di kota ini kamu masih dengan mudah menemukan orangtua yang tetap tersenyum mengayuk becaknya di malam hari, atau bahkan kamu menemukan mereka terduduk dengan segaris senyum tatkala matahari tengah terik.
Meski terlihat susah, namun raut wajah mereka selalu menunjukkan rasa syukur mendalam, hingga kadang membuat yang melihat tidak enakan. Selain dua hal di atas, masih ada banyak sekali kelebihan Jogja yang rasanya sulit untuk digambarkan, karena memang Jogja seistimewa itu. Hal ini tetap bisa menjadi kontroversi, dan rata-rata, anggapan Jogja biasa saja itu berasal dari mereka yang tinggal dan memang asli Jogja.
Hal ini tentu wajar, karena sejak lahir mereka sudah hidup di kota ini, dan menghabiskan waktu di Jogja, sangat berbeda dengan pendatang yang hadirnya hanya beberapa waktu saja, kemudian mendapati ada berbagai hal yang menarik untuk diingat di kota ini.
Itulah dia seulik kisah kelebihan Jogja yang memang sangat sulit untuk dilupakan. Jika saat ini kamu tengah bingung hendak berlibur kemana, maka Jogja bisa menjadi pilihan yang sangat cerdas, sebab Jogja memilih banyak hal yang tidak dimiliki oleh kota lain. Semoga bermanfaat ya.
0Komentar