PustakawanBarru.com - Adalah Theodore Permadi Rachmat atau akrab disapa Teddy Rachmat, salah satu pengusaha sukses Indonesia. 

Pria kelahiran Kadipaten, Majalengka, Jawa Barat itu memulai karier di grup Astra sebagai sales, tepatnya pada 1968, meskipun perusahaan tersebut milik paman sendiri

Karier Teddy kian cemerlang. Pada 1972 dia dipercaya mengelola United Tractors, anak perusahaan PT Astra yang bergerak di bidang alat berat.

Teddy terkenal pandai memilih orang kepercayaan saat dia memimpin di perusahaan grup Astra. Tak hanya itu, sepanjang perjalanan kariernya di perusahaan milik pamannya itu dia banyak memberikan sumbangan besar.

Salah satunya adalah dengan mengubah gaya manajemen dan jadi pelopor lahirnya Astra Executive Training Centre. Hal tersebut jadi cikal bakal Astra Management Development Intitute.

Sulit Dipercaya, Sales Asal Indonesia Masuk Daftar 50 Orang Terkaya


Teddy juga memperkenalkan Astra Total Quality Control. Ditangannya pula Astra menjelma jadi perusahaan konglomerasi bergerak di berbagai bidang usaha. Tercatat lebih dari 200 anak perusahaan Astra Grup.

Atas prestasinya tersebut Teddy mampu mencapai posisi tertinggi di perusahaan tersebut yakni sebagai presiden direktur.

Ternyata Teddy tak puas sampai di situ. Meski masih bekerja di Astra, Teddy menyempatkan membangun kerajaan bisnis sendiri. Pada Oktober 1998 dia merintis Triputra Grup. Enam tahun kemudian, tepatnya 2004 dia memegang secara penuh perusahaan tersebut. Saat itu Teddy nekat meninggalkan kursi tertinggi Astra Grup, padahal perusahaan itu telah dia bangun dari nol.

Demi menjalankan bisnis sendiri dia rela kembali merangkak dari bawah di perusahaan dirintisnya itu. Triputra Grup milik Teddy bergerak di bidang batubara, agroindustri, manufaktur, dan dealership motor.

"Sebelum berbisnis pilihlah yang lahannya subur dan anginnya kencang, buat keunikan dari bisnis itu, buat dominansi, dan ciptakan merek." ungkap Teddy dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran TP Rahmat. Buku tersebut ditulis Ekuslie Goestiandi dan Yusi Pareanom dan diluncurkan pada September 2012.

Pada 2015, majalah forbes merilis kekayaan Teddy Rachmat mencapai US$1,54 miliar atau setara Rp 21 triliun. Namanya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. 

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari Teddy?

Sales bukanlah pekerjaan yang hina. Sales adalah ujung tombak perusahaan, maka perusahaan tidak akan melepas sales tanpa perbekalan yang cukup.

Seorang sales tidak hanya diajari tentang produk saja tetapi juga diajarkan tentang leadership, manajemen, komunikasi, mengatasi masalah, dan masih banyak yang lainnya.

Disitulah kita belajar, kemudian membangun kerajaan bisnis kita sendiri.

Sudah siap? Yuk MULAI DARI SINI!