Pustakawan Barru - Dukun dalam bahasa Arab disebut Kahin dan tukang ramal disebut 'Arraf. Pengertian 'Arraf (tukang ramal) adalah: orang yang mengaku mengetahui kejadian yang telah lewat, yang bisa menunjukan barang yang dicuri atau tempat hilangnya suatu barang.

Pengertian Kahin (dukun) adalah: orang yang memberitakan hal-hal yang ghaib yang akan terjadi atau sesuatu yang terkandung di hati. Menurut Syeikh Islam Ibnu Taimiyah : 'Arraf , Kahin ,Munajjim (ahli nujum) adalah nama yang sama untuk dua makna di atas. (Al-Jami' Al-Farid, hal 124)
Begini Cara Dukun, Peramal atau Tukang Sihir Mengetahui Perkara yang Tidak Terlihat

Jadi dalam istilah kita dukun dan tukang ramal adalah orang yang mengaku mengetahui kejadian yang akan datang baik itu kabar baik atau jelek, dapat menunjukan barang yang dicuri atau tempat kehilangan suatu barang dan tahu hal-hal yang ghaib serta sesuatu yang ada dalam hati.

Mungkin ada yang bertanya: “Bagaimana cara tukang ramal, dukun, atau tukang sihir mengetahui perkara-perkara yang tidak terlihat atau yang akan terjadi di masa depan?”

Jawaban dari pertanyaan tersebut terdapat di dalam hadits berikut. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda:

“Apabila Allah telah memutuskan suatu perkara di langit, para malaikat akan mengepakkan sayap-sayap mereka karena merendahkan diri mereka terhadap perkataan Allah. (Suara Allah) seolah-olah seperti (suara gemerincing) rantai besi di atas batu yang keras lagi licin. Ketika para malaikat tersadar (dari pingsan setelah mendengar suara tersebut) mereka bertanya: ‘Apakah yang diucapkan oleh Rabb kalian?’ Malaikat yang lain menjawab: ‘(Allah mengucapkan) kebenaran. Dia adalah Al ‘Aliy (Maha tinggi) lagi Al Kabir (Maha besar).’ Lalu para jin pencuri kabar langit mendengar percakapan ini. [Para jin pencuri kabar langit ini demikian posisinya, jin yang satu berada di atas jin yang lain. Sufyan -salah satu perawi hadits ini- menjelaskan dengan telapak tangannya. Dia memiringkannya dan merenggangkan jari-jarinya.] Jin yang paling atas menyampaikan kabar langit kepada jin yang berada di bawahnya, lalu dia menyampaikan kabar kepada jin lain yang berada di bawahnya hingga jin tersebut menyampaikan kabar tersebut melalui lisannya tukang sihir atau dukun. Terkadang jin pencuri terkena panah api sebelum menyampaikan kabar tersebut, dan terkadang dia sempat menyampaikannya sebelum terkena panah api. Lalu dia berdusta dengan kabar itu sebanyak seratus kedustaan. Lalu orang akan berkata: ‘Bukankah dia (tukang sihir/dukun) telah berkata bahwa pada hari sekian (akan/telah) terjadi hal ini dan itu?’ Maka dibenarkanlah dia dengan sebab kabar yang didengar dari langit.” [HR Al Bukhari (4800)]

Berikut ini adalah kumpulan Hadits tentang dukun dan peramal yang Admin rangkum dari Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

1. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan diterima. (HR. Muslim)

2. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)

3. Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)

4. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ucapkanlah: "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)

5. Ramalan mujur-sial adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan: Thair artinya burung. Ramalan tentang mujur dan sial semula dikaitkan dengan burung yaitu suara atau arah terbangnya.