PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENUNJANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SD NEGERI 28 UNGGULAN KOTA PARE-PARE




RIFYATUL ASIZAH
NIM. 022910136
Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka
Email: Rifyaazizah@gmail.com


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare,. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi penelitian yaitu semua siswa yang ada di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare sebanyak 250 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara rumpun (claster sample) yaitu semua siswa mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel bukan sebagai individu, akan tetapi sebagai kelompok dalam kelas. Metode pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata siswa menanggapi setuju, dan dua kelompok siswa menanggapi sangat setuju tentang peranan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare. Peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar sangat tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya usaha siswa untuk memperoleh informasi melalui perpustakaan. Untuk itu, perlunya perhatian sekolah  untuk memberdayakan perpustakaan perpustakaan sekolah dengan segala penunjang yang dibutuhkan, serta kerja sama dengan guru untuk memotivasi siswa menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

Kata Kunci: Peranan Perpustakaan Sekolah, Belajar Mengajar

Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Menunjang Proses Belajar Mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Parepare

PENDAHULUAN

Pengetahuan dan informasi mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah. Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakannya dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktivitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.

Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan. Perpustakaan merupakan salah satu penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang sekaligus sebagai wadah dari berbagai disipilin ilmu pengetahuan yang juga menunjang atau sebagai sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya di bidang pendidikan.

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya. Jadi, perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam meningkatkan sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari, dan dijadikan bahan rujukan.

Penyelenggaraan perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan dan amat penting dalam pendidikan (UU No. 2/1989, pasal 35). Suatu lembaga pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik jika para guru dan para siswa tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Keberadaan perpustakaan sekolah dewasa ini semakin dirasakan. Perpustakaan sekolah mampu menunjang kegiatan belajar mengajar sebagai pusat kegiatan pelaksanaan kurikulum di sekolah semakin meningkat. Lebih-lebih sejak di undangkan Undang-undang No.2. Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pada Pasal 45 ayat 1 yang menyebutkan : “Setiap satuan pendidikan formal dan  non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesui dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, dan kejiwaan peserta didik”. Hal ini dapat juga dilihat fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, mempunyai fungsi sebagai : a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah  b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan) Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam koleksi perpustakaan bersangkutan.

Peranan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar sangat penting, karena perpustakaan merupakan satu unit kerja yang menyediakan sumber-sumber informasi sebagai bahan kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa kehadiran perpustakaan, maka kegiatan proses belajar mengajar tidak akan efektif, karena baik guru maupun siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar tersebut tidak memiliki akses yang mudah, cepat, dan luas pada sumber-sumber informasi. Sedemikian pentingnya keberadaan perpustakaan di satu lingkungan pendidikan atau sekolah, sehingga sering dikatakan bahwa perpustakaan merupakan jantungnya pendidikan.

Namun pada kenyataannya kita sering menjumpai suatu sekolah yang tidak memiliki perpustakaan yang memadai atau bahkan tidak memiliki perpustakaan sama sekali. Sudah bisa dibayangkan bahwa proses belajar mengajar di sekolah tersebut tidak akan berjalan dengan optimal, karena baik guru maupun siswa tidak memiliki akses yang luas pada sumber-sumber informasi. 

Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis tertarik melakukan suatu penelitian dengan judul : “Peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare. Adapun permasalahan yang diangkat adalah “bagaimana peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare.

METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar di di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang ada di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare sebanyak 250 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara rumpun (claster sample) yaitu semua siswa mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel bukan sebagai individu, akan tetapi sebagai kelompok dalam kelas. Menurut Sumadi Suryabrata (2011:36) mengatakan bahwa penelitian murid-murid sekolah biasanya menggunakan teknik pengambilan sampel secara rumpun (claster sampel), dimana siswa mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan murid secara individu, melainkan secara kelompok. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) data primer, yakni teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi secara langsung hal yang terjadi di lapangan. Menurut Sugiono (2009:125) mengatakan bahwa tahapan analisis data kualitatif terdiri dari tahapan penjelajahan yakni memilih situasi sosial, serta wawancara kepada informan; 2) data sekunder, yakni teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber-sumber informasi ilmiah yang berkaitan dengan materi penelitian berupa buku-buku, karya ilmiah, dan berbagai literatur lainnya sebagai bahan referensi penulis. 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa peranan perpustakaan sekolah dalam menunjang proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare sangatlah penting. Hasil tersebut diukur dari beberapa indikator peranan perpustakaan sekolah pada umumnya. Perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam komponen pendidikan. Keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan yang mempunyai fungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar siswa maupun guru demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah. Selain itu perpustakaan sekolah sangat berperan dalam tercapainya target kurikulum pendidikan. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Hal ini berkaitan dengan tersedianya bahan pustaka di perpustakaan yang merupakan sarana fundamental bagi tercapainya pendidikan yang telah diterapkan (Zahroh, 2010:2).

Peranan perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan belajar adalah perpustakaan merupakan tempat belajar diluar bangku sekolah maupun juga tempat belajar di dalam bangku sekolah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan perpustakaan sebagai sumber belajar dan pusat kegiatan belajar siswa di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare pada umumnya kelompok siswa menanggapi sangat setuju. Dari hasil wawancara langsung juga di peroleh dari kelompok siswa kelas 6 menyatakan bahwa:
“dengan adanya perpustakaan di sekolah kami, maka kami dapat menambah ilmu pengetahuan di luar bangku kelas, dan kami bisa belajar di perpustakaan di luar jam belajar seperti membaca mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas.” 

Peranan perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta adalah lewat perpustakaan siswa dapat menemukan jawaban yang memuaskan, dan sebagai tuntutan rasa keinginantahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan perpustakaan merupakan sumber ide-ide baru yang dapat mendorong kemauan para siswa untuk dapat berpikir secara rasional dan kritis serta memberikan petunjuk untuk mencipta adalah lewat perpustakaan siswa dapat menemukan jawaban yang memuaskan, dan sebagai tuntutan rasa keinginantahuan terhadap sesuatu, benar-benar telah terbangun di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare pada umumnya kelompok siswa menanggapi setuju. Dari hasil wawancara langsung juga di peroleh dari kelompok siswa menyatakan bahwa:
“di perpustakaan kami bisa ide-ide baru lewat bahan bacaan yang ada di perpustakaan, dan memberikan petunjuk kepada kami bagaimana berkarya, seperti membuat kerajinan tangan kami belajar lewat buku-buku yang disiapkan oleh perpustakaan.”

Peranan perpustakaan merupakan kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam yaitu perpustakaan yang mempunyai koleksi bahan pustaka yang memadai bagi siswa untuk mencari informasi, yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan  bahan bacaan yang sesuai dengan selera para pembaca yaitu para siswa yang ada di sekolah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan perpustakaan merupakan kumpulan bahan pustaka (koleksi) di perpustakaan memberikan kesempatan membaca bagi para siswa yang mempunyai waktu dan kemampuan yang beraneka ragam di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare pada umumnya siswa menanggapi sangat setuju. Dari hasil wawancara langsung juga di peroleh dari kelompok siswa menyatakan bahwa:
“perpustakaan merupakan tempat buku-buku, majalah, fiksi, dan lain-lain, menyediakan bahan bacaan, dan kalau jam istirahat kami gunakan ke perpustakaan untuk membaca buku, bahkan wali kelas kami mewajibkan kami ke perpustakaan membaca, kalau ada tugas-tugas dikerjakan di perpustakaan.”

Peranan perpustakaan dalam  memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif. Perpustakaan akan membantu para siswa dalam meningkatkan dalam kemampuan membaca dan memperluas perbendaharaan bahasa. Perpustakaan dapat menimbulkan cinta membaca, sehingga dapat mengarahkan selera dan apresiasi siswa dalam pemilihan bacaan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan perpustakaan dalam  memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mempelajari cara mempergunakan perpustakaan yang efisien dan efektif di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare pada umumnya kelompok siswa menanggapi setuju. Dari hasil wawancara langsung juga di peroleh dari kelompok siswa menyatakan bahwa:
“guru dan petugas perpustakaan mengajari kami cara menggunakan perpustakaan seperti cara mencari buku, member dorongan kepada kami untuk banyak membaca di perpustakaan, dengan buku-buku yang ada kami bisa memperkaya perbendaharaan bahasa, dan lain-lain.”

Peranan perpustakaan merupakan memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi. Kegairahan/ minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan perpustakaan dalam memberikan kepuasan akan pengetahuan di luar kelas. Perpustakaan merupakan pusat rekreasi yang dapat memberikan hiburan yang sehat. Perpustakaan memberikan kesempatan kepada para siswa dan guru untuk mengadakan penelitian. Perpustakaan merupakan batu loncatan bagi para siswa untuk melanjutkan kebiasaan hidup membaca di sekolah yang lebih tinggi.  Kegairahan/minat baca siswa yang telah dikembangkan melalui perpustakaan sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajarnya. Bila minat membaca sudah tumbuh dan berkembang pada diri siswa, maka perpustakaan juga dapat mengurangi jajan anak, yang ini biasanya dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan anak. Bahkan perpustakaan juga bagi anak-anak dapat menjauhkan diri dari tindakan kenakalan, yang bisa menimbulkan suasana kurang sehat dalam hubungan berteman diantara mereka di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare pada umumnya siswa memberikan tanggapan setuju.  

Dari hasil wawancara langsung juga di peroleh dari kelompok siswa menyatakan bahwa :
“perpustakaan merupakan tempat rekreasi, seperti membaca buku-buku komik, menggambar, membangun minat baca, menghemat uang jajan kami yang tadinya kalau istirahat kami pergi jajan, tetapi setelah mengetahui manfaat perpustakaan, kami ke perpustakaan pada saat jam istirahat.”

Peranan perpustakaan sekolah dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya usaha siswa untuk memperoleh informasi melalui perpustakaan karena disinilah adanya hubungan timbal balik antara siswa dan perpustakaan tersebut yaitu siswa mempunyai kebutuhan dalam memperoleh informasi dan informasi itu dapat diperoleh dan dipenuhi oleh perpustakaan,  selain itu perlunya perhatian sekolah  untuk memberdayakan perpustakaan perpustakaan sekolah dengan segala penunjang yang dibutuhkan, serta kerja sama dengan guru untuk memotivasi siswa menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar, baik dengan memberikan tugas terstruktur yang datanya di dapat dari buku referensi yang ada di perpustakaan, maupun dengan menggunakan pelajaran Bahasa Indonesia  dengan kegiatan visit library, akan membuat anak menjadi terampil membaca dan menuliskan sinopsis sederhana dari buku yang dibacanya,   Dengan demikian akan menumbuhkan minat baca siswa sehingga mereka dapat bekerja menjadi individu yang gemar menggali informasi dari buku sebagai jendela dunia.

Untuk menunjang hal tersebut harus adanya perpustakaan yang efektif, yaitu perpustakaan yang mempunyai koleksi bahan pustaka yang memadai bagi siswa untuk mencari informasi, yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan  bacaan yang sesuai dengan selera para pembaca yaitu para siswa yang ada di sekolah tersebut.  Sesuai dengan UU Perpustakaan No 43 Tahun 2007 menjelaskan bahwa koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan,  dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, selain koleksi yang harus diperhatikan adalah suasana perpustakaan yang menarik perhatian siswa, nyaman, mempunyai tempat yang cukup untuk siswa dalam membaca, menulis dan jika memungkinkan ada juga fasilitas komputer. Perpustakaan juga harus berada pada lokasi yang tenang dan jauh dari kebisingan. Luas ruang perpustakaan juga harus memadai dengan penerangan yang bagus, tempat duduk yang nyaman untuk membaca. Buku – buku hendaknya tersusun dengan rapi  dan terpajang di rak buku. Untuk itu diperlukan pustakawan yang benar– benar seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan atau pernah mengikuti pelatihan dalam perpustakaan. Pustakawan mempunyai hak otonom dalam hal mengatur, mengolah koleksi cetak dan elektronik.  Pustakawan juga harus bersikap ramah dan luwes dalam memberikan pelayanan kepada pembaca dan memberikan informasi berkaitan dengan koleksi perpustakaan dengan pelayanan yang baik itu maka siswa pun akan merasa senang dan rajin untuk mengunjungi perpustakaan tersebut dengan demikian minat baca pada siswa pun menjadi meningkat. Sehingga perpustakaan juga bisa berfungsi sebagai perlengkapan pendidikan yang memiliki kemampuan dalam menjembatani proses transfer ilmu pengetahuan kepada siswa.

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa rata-rata siswa menanggapi setuju, dan dua kelompok siswa menanggapi sangat setuju tentang peranan perpustakaan dalam menunjang proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare. Peranan perpustakaan sekolah dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya serta adanya usaha siswa untuk memperoleh informasi melalui perpustakaan. Untuk itu, perlunya perhatian sekolah  untuk memberdayakan perpustakaan perpustakaan sekolah dengan segala penunjang yang dibutuhkan, serta kerja sama dengan guru untuk memotivasi siswa menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.

Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yaitu bahwa begitu pentingnya peran perpustakaan dalam proses belajar mengajar di SD Negeri 28 Unggulan Kota Pare-Pare, maka sarana dan prasarana perlu diperhatikan, pengembangan koleksi dipertimbangkan, kesiapan anggaran, dan perhatian sekolah dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana penunjang pendidikan.


DAFTAR PUSTAKA

Moedjiono, (1981). Peranan dan pelayanan pusat sumber belajar (PSB), dalam lembaga pendidikan tenaga pendidikan. Jakarta : Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G).

Mulyani A. Nurhadi, (1983). Administrasi Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Yayasan Pendidikan Kartika Wilis.

Soemarno, Rosali Said. (1979). Pedoman/Standard Perpustakaan di Indonesia. Jakarta Departemen Pendidikan dan   Kebudayaan.

Sugiyono,  (2009). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alvabeta.

Suherman. (2009). Perpustakaan Sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MSQ Publishing

Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang RI,  (2003), Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara