PEMAHAMAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SD INPRES PALLAE KABUPATEN BARRU
JULIATI
NIM. : 022910129
Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Terbuka
Email : juliati.amran@yahoo.com
FB : @Ulhy Amran
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman, sikap, dan perilaku terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi adalah semua siswa SD Inpres Pallae, Kabupaten Barru. Sampel penelitian adalah kelas 5 dan 6 sebanyak 20 orang siswa dengan menggunakan teknik penarikan sampel secara rumpun (claster sample). Tehnik pengumpulan data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pemahaman siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru berupa fungsi, tujuan dan manfaat perpustakaan sekolah termasuk kategori paham.; (2) sikap siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru berupa intensitas berkunjung, pemanfaatan koleksi, , peraturan atau tata tertib perpustakaan, pegawai perpustakaan dalam melayani pemakainya termasuk kategori baik.; (3) perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru berupa pengetahuan, motivasi, sikap dan tindakan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah termasuk kategori baik.
Kata kunci: Perpustakaan Sekolah, Pemahaman, Sikap dan Perilaku
PENDAHULUAN
Salah satu sarana pendidikan yang bertugas mengumpulkan secara selsktif materi pengajaran yang akan dipakai dalam proses belajar dalam setiap sekolah manapun adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan pada sebuah sekolah, dikelola, sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama adalah meningkatkan mutu pendidikan bersama-sama dengan unsur-unsur sekolah lainnya.
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa yang memegang peranan sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus dan tujuan pendidikan pada umumnya (Sulistyo-Basuki, 1991:50).
Perpustakaan sebagai sumber belajar juga hadir karena adanya pengakuan bahwa belajar tidak cukup dari guru atau instruktur saja karena guru atau instruktur hanyalah salah satu dari berbagai sumber belajar yang memungkinkan terjadinya proses belajar-mengajar melalui pengembangan instruksional. Pengembangan instruksional itu sendiri adalah proses yang sistematis dan berkelanjutan yang membantu para guru, dosen, dan instruktur merencanakan kegiatan belajar-mengajar para peserta didiknya.
Keberadaan perpustakaan sekolah dewasa ini semakin dirasakan. Perpustakaan sekolah mampu menunjang kegiatan belajar mengajar sebagai pusat kegiatan pelaksanaan kurikulum di sekolah semakin meningkat. Lebih-lebih sejak di undangkan Undang-undang No.2. Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pada Pasal 45 ayat 1 yang menyebutkan : “Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuia dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, dan kejiwaan peserta didik”. Hal ini dapat juga dilihat fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidiknan dan Kebudayaan nomor 0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, mempunyai fungsi sebagai : a. Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kurikulum sekolah b. Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya. c. Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan) Semua fungsi tersebut akan tergambar dalam koleksi perpustakaan bersangkutan.
Dengan melihat keadaan siswa yang ada di sekolah-sekolah, khususnya di SD Inpres Pallae, Kabupaten Barru di mana masih banyak siswa yang belum menyadari atau memahami acuh tak acuk tentang pentingnya perpustakaan sebagai sarana di dalam proses kegiatan belajar mengajar, perpustakaan sebagai sumber informasi, karena di perpustakaan guru dan siswa dapat mencari berbagai ilmu dan pengetahuan yang diperlukan, baik untuk kebutuhan kini maupun untuk yang akan datang. Perpustakaan dimana saja berada dapat turut berperan dalam rangka meningkatkan minat baca diharapkan masyarakat Indonesia makin cerdas dan terampil dalam mengantisipasi tantangan jaman, serta mengerjakan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru dapat dikerjakan melalui bahan pustaka yang ada di perpustakaan.
Pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah menjadi suatu yang sangat mutlak. Karena perpustakaan merupakan sumber atau sarana kegiatan belajar mengajar dan pusat penyedia informasi yang dapat menjalankan peran dan fungsinya dalam suatu lembaga pendidikan, khususnya pada lembaga pendidikan sekolah dasar. Tetapi dewasa ini masih banyak perpustakaan sekolah khususnya perpustakaan sekolah dasar belum memadai sarana dan prasarananya dalam mendukung proses belajar mengajar, koleksinya masih terbatas, anggaran untuk pengadaan bahan pustaka terbatas atau sama sekali tidak ada, pengelola perpustakaan yang ada belum professional.
Begitu besar manfaat perpustakaan yang ada di sekolah-sekolah bagi minat baca dan prestasi belajar siswa, maka orang tua, guru, dan pustakawan yang ada mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengarahkan dan mensosialisasikan kepada anak-anaknya, peserta didiknya, dan pemustakanya tentang keberadaan dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar yang baik dan memberikan pemahaman, sikap dan perilaku bagaimana menggunakan sumber belajar tersebut.
Dari uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan merumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, Kabupaten Barru. Adapun tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, Kabupaten Barru.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah di SD Inpers Pallae, Kabupaten Barru. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang ada di sekolah SD Inpres Pallae, Kabupaten Barru sebanyak 42 orang siswa. Pengambilan sampel dilakukan secara rumpun (claster sample) yaitu semua siswa mendapat peluang yang sama untuk menjadi sampel bukan sebagai individu, akan tetapi sebagai kelompok dalam kelas. Menurut Sumadi Suryabrata (2011:36) mengatakan bahwa penelitian murid-murid sekolah biasanya menggunakan teknik pengambilan sampel secara rumpun (claster sampel), dimana siswa mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan murid secara individu, melainkan secara kelompok, maka sampel penelitian adalah kelas 5 dan 6 sebanyak 20 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1) data primer, yakni teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi secara langsung hal yang terjadi di lapangan. Menurut Sugiono (2009:125) mengatakan bahwa tahapan analisis data kualitatif terdiri dari tahapan penjelajahan yakni memilih situasi sosial, serta wawancara kepada informan; 2) data sekunder, yakni teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber-sumber informasi ilmiah yang berkaitan dengan materi penelitian berupa buku-buku, karya ilmiah, dan berbagai literatur lainnya sebagai bahan referensi penulis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat memberikan gambaran tentang pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, Kabupaten Barru dengan menggunakan beberapa indikator pemahaman, sikap dan perilaku siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah serta dapat diukur dengan melalui pernyataan seperti sangat paham/baik, paham/baik, kurang paham/baik, dan tidak paham/baik.
Indikator pemahaman tentang fungsi, tujuan dan manfaat perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru adalah pemahaman siswa tentang manfaat perpustakaan sekolah sebagai sarana atau sumber belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang fungsi, tujuan dan manfaat perpustakaan sekolah di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru pada umumnya paham. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 siswa (kelas 5 dan 6) yang paling besar tanggapannya adalah kategori paham yaitu sebesar 46,67% atau 14 orang siswa dan masih banyak yang kurang paham yaitu sebesar 36,67% atau 11 orang siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru pada umumnya sudah paham. Akan tetapi masih banyak juga kurang paham. Pemahaman siswa tentang fungsi dan manfaat perpustakaan sekolah biasanya di dapatkan dari dari dalam lingkungan yaitu orang tua dan keluarga dan dari luar lingkungan yaitu sekolah.
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antar lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa belajar mandiri, murid-murid terlatih kearah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.
Indikator sikap adalah respon atau reaksi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan atau merupakan sumber belajar mengajar di sekolah. Hasil observasi langsung memberikan gambaran bahwa sikap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru bervariasi, ada siswa yang selalu berkunjung, kurang berkunjung dan tidak berkunjung sama sekali. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya siswa selalu datang berkunjung ke perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru, dimana data frekuensi yang paling banyak adalah yang selalu berkunjung sebanyak 60% atau 12 orang siswa. Sikap siswa dalam memanfaatkan koleksi bahan pustaka khususnya buku, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap siswa pada umumnya menyatakan baik, data frekuensi yang paling banyak sebesar 65% atau 13 orang siswa adalah kategori baik. Sikap siswa terhadap peraturan atau tata tertib perpustakaan yaitu pada umumnya siswa menyatakan sangat setuju, data frekuensi yang terbesar sebanyak 70% atau 14 orang siswa adalah kategori sangat setuju. Dan sikap siswa terhadap pegawai perpustkaan dalam memberikan layanan kepada pemakainya yaitu pada umumnya siswa menyatakan baik, data frekuensi yang terbesar yaitu sebanyak 65% atau 13 orang siswa adalah kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru berupa intensitas berkunjung, pemanfaatan koleksi buku, peraturan atau tata tertib perpustakaan, pegawai perpustakaan dalam melayani pemakainya pada umumnya memberikan tanggapan baik/positif.
Indikator perilaku siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru adalah pengetahuan, motivasi, sikap dan tindakan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah. Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah berupa pengerian, fungsi, tujuan, peran dan manfaat perpustakaan sekolah termasuk kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan tingkat frekuensi yang paling besar porsentasenya adalah 70% atau 14 orang siswa. Pengetahuan tentang pengertian, fungsi, tujuan, peran dan manfaat perpustakaan sekolah didapatkan dari sekolah yaitu melalaui guru, petugas perpustakaan. Motivasi siswa di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah motivasi dalam diri siswa yaitu adanya kemauan sendiri untuk memanfaatkan perpustakaan dan dari luar yaitu dari guru, sesama siswa dan pustakawan yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya yang memotivasi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah guru-guru yaitu sebanyak 60% atau 12 orang siswa. Sikap siswa terhadap keberadaan perpustakaan sekolah pada umumnya siswa sangat setuju. Hasil data penelitian menunjukkan bahwa yang paling besar nilai frekuensi dan porsentasenya adalah kategori sangat setuju yaitu sebesar 70% atau 14 orang siswa. Tindakan siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah intensitas berkunjung, pemanfaatan koleksi yang ada, dan mentaati peraturan-peraturan yang ada. Hasil penelitian menggambarkan bahwa pada umumnya tindakan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru termasuk kategori baik. Dimana data frekuensi dan porsentase yang didapatkan paling besar nilainya adalah kategori baik yaitu sebanyak 75% atau 15 orang siswa.
Berdasarkan pengukuran indikator pemahaman, sikap dan perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru terlihat bahwa pada umumnya siswa menanggapi positif atau baik terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru. Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah yang memiliki fungsi dan manfaat untuk mendukung penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Menurut Yusuf (2007) Perpustakaan sekolah memilki empat fungsi umum, yaitu: 1) Fungsi edukatif adalah secara keseluruhan segala fasilitas, sarana dan prasarana perpustakaan sekolah, terutama koleksi dapat membantu murid dalam proses belajar; 2) Fungsi informatif dari perpustakaan sekolah adalah mengupayakan penyediaan koleksi yang bersifat memberi tahu akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan guru dan murid; 3) Fungsi kreasi bukan merupakan fungsi utama, namun sangat penting kedudukannya dalam upaya peningkatan intelektual dan inspirasi; 4) Fungsi riset membuat koleksi yang ada di perpustakaan sekolah menjadi bahan untuk melakukan riset atau penelitian sederhana. Sementara menurut Cella (2012) manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah merangsang minat baca baik pada guru dan siswa, merupakan sumber literatur yang paling dekat, perpustakaan sebagi pusat sumber informasi dan sumber pembelajaran menulis.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis menyimpulkan bahwa : (1) pemahaman siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru berupa fungsi, tujuan dan manfaat perpustakaan sekolah termasuk kategori paham.; (2) sikap siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru berupa intensitas berkunjung, pemanfaatan koleksi, , peraturan atau tata tertib perpustakaan, pegawai perpustakaan dalam melayani pemakainya termasuk kategori baik.; (3) perilaku siswa terhadap pemanfaatan perpustakaan di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru berupa pengetahuan, motivasi, sikap dan tindakan siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah termasuk kategori baik.
Sesuai kesimpulan tersebut di atas, maka saran penulis adalah perpustakaan yang di SD Inpres Pallae, kabupaten Barru perlu meningkatkan pengelolaan perpustakaan, terutama penambahan koleksi, pengolahan bahan pustaka seharusnya sudah menggunakan buku pedoman dalam mengolah bahan pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti, Dwi. (2008). Perilaku Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah D Kalangan
Siswa SMU Di Surabaya : Studi Deskriptif Terhadap Perilaku Siswa
SMUN 2 Surabaya Dalam Memanfaatkan Perpustakaan Sekolah. Jurusan
Ilmu Perpustakaan, FISIP UNAIR
Bafadal, Ibrahim. (2011). Pengelolaan Perpusataakan Sekolah. Jakarta : Bumi
Bohang, Andi Ariyana, (2004). Perilaku Pemakai dalam Memanfaatkan Koleksi
Cadangan di UPT Perpustakaan IAIN Alauddin Makassar. Makassar :
IAIAN.
Fitriani. (2004). Perilaku Siswa dalam Memafaatkan Layanan Perpustakaan di
SMK Negeri 1 Makasaar. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin Makkasaar
Sugionno. (2009). Metode Penelitian Pendidika: Pendekatan Kualitatif, Kuantitif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Utama.
Yusuf, Pawit. M dan Yahya Suhendar. (2007). Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Kencana
0Komentar