PERAN GURU TERHADAP SISWA DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN DI SD NEGERI KIRU-KIRU KABUPATEN BARRU
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran guru terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan populasi semua guru. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru kelas yaitu sebanyak 6 orang guru kelas. Teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling, maka sampel penelitian sebanyak 6 orang guru kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan penelusuran buku-buku, literature, dokumentasi, dan artikel dengan maksud untuk mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan penelitian lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari lapangan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru yaitu peran sebagai informator, motivator, inisiator, mediator dan fasilisator, pada umunya guru member jawaban setuju, dan salah satu indikator jawaban guru yang tertinggi nilainya porsentasenya adalah informator yaitu sebanyak 83,33%. Dukungan guru kepada murid-murid sebagai peserta didiknya adalah penumbuhan minat & kegemaran membaca, seperti mewajibkan siswa pinjam buku & kunjungan perpustakaan bersama. Pengembangan kemampuan membaca dengan tugas membaca buku dalam kelas, meringkas buku, buat kliping, lomba karya sastra, tugas mencari buku baru.
Kata Kunci: Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, Peran Guru
PENDAHULUAN
Perpustakaan sekolah berada di lingkungan sekolah yang menyediakan beragam informasi sesuai dengan kebutuhan penggunanya dan merupakan sumber belajar yang paling baik untuk mendapatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan proses belajar. Menurut Yusuf dan Suhendar (2007, 2), bahwa:Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat di lingkungan sekolah yang bersangkutan, khususnya para guru dan siswa, serta perpustakaan sekolah berperan sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah karena perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah.
Perpustakaan sekolah dengan komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran. Perpustakaan sekolah membantu siswa untuk memperjelas dan memperluas pengetahuannya pada setiap pelajaran, mengembangkan minat dan budaya membaca menuju kebiasaan belajar mandiri, membantu siswa dalam mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya, membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan. Melalui perpustakaan siswa dapat mencari buku-buku bahan bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan siswa, dan dapat memperluas kesempatan belajar siswa. Bagi guru, perpustakaan sebagai sarana pendukung proses belajar mengajar.
Guru adalah tenaga pendidik yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan anak bangsa, sebagai motivator utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guru sangat berperan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, serta meningkatkan mutu pendidikan. Dalam pemanfaatan perpustakaan sangatlah diharapkan peran guru. Karena yang sering berhadapan langsung dengan peserta didik adalah guru.
Menurut Yusuf (2010: 84) menyatakan bahwa guru merupakan salah satu tenaga pendidik yang berhubungan langsung dengan siswa. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari proses pendidikan. Guru dan perpustakaan sekolah merupakan dua komponen yang berkaitan erat dalam peningkatan prestasi belajar mengajar dan peningkatan mutu pendidikan. Karena guru merupakan motivator dan fasilitator untuk memanfaatkan perpustakaan secara baik dan maksimal. Di samping melaksanakan pendidikan di dalam kelas, supaya tidak monoton, diharapkan guru dapat menciptakan pendidikan yang kreatif dan dinamis. Para guru pada saat-saat tertentu dalam jam pelajarannya bisa membawa murid secara beramai-ramai datang berkunjung ke perpustakaan sekolah. Selain itu, guru juga bisa menjadi evaluator untuk melihat sejauh mana partisipasi para murid di dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan sesuai dengan tuntutan program pembelajaran. Oleh karena itu, perpustakaan sekolah diharapkan dapat mengembangkan dan memperkuat kebiasaan dan kegemaran membaca dan belajar pada murid serta pemanfaatan perpustakaan sepanjang hayat.
Observasi awal peneliti melihat bahwa upaya yang dilakukan oleh guru di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru, dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah adalah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar adalah diadakannya perpustakaan sekolah dan memanfaatkan perpustakaan tersebut dengan baik dan maksimal. Pembinaan minat baca yang dilakukan oleh guru di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru adalah setiap selesai memberikan materi pelajaran mendorong murid untuk memanfaatkan perpustakaan.
Semua materi yang dipakai dalam proses belajar mengajar disediakan oleh perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Kegiatan lain yang dilakukan oleh guru di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru adalah mengadakan kegiatan belajar mengajar di perpustakaan yang dibuktikan dengan adanya daftar hadir pengunjung setiap kelas di perpustakaan.
Berdasarkan uraian tersebut di asas, maka penulis tertarik melakukan penelitian, dengan permasalahan yaitu bagaimana peran guru terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang Peran Guru terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru kelas yaitu sebanyak 6 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yakni sampel ditentukan sendiri dengan pertimbangan responden yang dilipih adalah dapat memberikan keterangan dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.Mengingat populasinya sedikit, maka semua populasi menjadi sampel sebagai responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan penelusuran buku-buku, literature, dokumentasi, dan artikel dengan maksud untuk mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan penelitian lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari lapangan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Guru sangat berperan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam memanfaatkan koleksi di perpustakaan sekolah . Menurut IFLA/UNESCO (2006, 28), bahwa guru dituntut untuk selalu aktif dalam mengarahkan siswa mencari informasi di perpustakaan karena peran guru sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Menurut Sinaga (2009, 16) menyatakan bahwa: peran guru untuk mengarahkan siswa ke perpustakaan dilakukan dengan upaya memberikan tugas, menekankan kepada siswa untuk rajin membaca dan meminjam buku di perpustakaan sekolah kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru.Dalam penelitian ini untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka penulis mengukur indikator peran guru dalam perpustakaan sekolah. Adapun indikator-indikator tersebut adalah informator, motivator, inisiator, mediator dan fasilisator. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai tolak ukur dalam menentukan seberapa jauh peran guru terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru.
Guru sebagai informator perpustakaan misalnya memberi tahu bahwa materi penunjang mata pelajaran dapat dicari di perpustakaan, guru menginformasikan buku penunjang baru sesuai dengan mata pelajaran yang dimampu setelah sebelumnya mengadakan usulan pengadaan buku, serta mengumumkan bahwa silabi materi pelajaran tertentu (misalnya mata pelajaran Bekerja sama dengan Kolega dan Pelanggan) bisa diakses di internet dan dicetak di perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada umumnya guru memberikan jawaban sangat setuju bahwa peran guru sebagai informator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Data nilai porsentasenya yang paling tinggi adalah yang menyatakan sangat setuju yaitu sebanyak 83,33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai informator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru sangat berperan.
Guru sebagai motivator untuk memanfaatkan perpustakaan dengan menjelaskan kepada siswa supaya sumber informasi dan layanan perpustakaan dimanfaatkan secara maksimal, serta lebih giat dan rajin dalam belajar serta menggali ilmu pengetahuan dan wawasan. Misalnya guru menanyakan hal-hal umum di luar materi pelajaran yang bisa mengukur seberapa luas wawasan siswa tentang kehidupan sosial. Hal ini memotivasi siswa untuk rajin menambah wawasan dengan membaca di perpustakaan.
Motivasi guru mengajak murid berkunjung ke perpustakaan sekolah di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru, menurut data hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi guru ke perpustakaan sekolah di SD Negeri Kiru-Kiru, kabupaten Barru, seperti mengajak murid berkunjung setiap minggu, 1 kali dalam dua minggu dan 1 kali dalam sebulan. Dari hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi guru untuk mengajak murid sering berkunjung ke perpustakaan dengan melihat indikator-indikator yang ada. Hasil data koesioner juga menunjukkan bahwa pada umumnya guru memberikan jawaban setuju tentang peran guru dalam memotivasi siswa untuk memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, kabupaten Barru. Hal ini dapat dilihat dari nilai porsentase yang paling tinggi adalah kategori setuju yaitu sebanyak 66,67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai motivator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru berperan.
Guru sebagai inisiator untuk memanfaatkan perpustakaan, misalnya dengan melaksanakan pembelajaran di perpustakaan untuk memanfaatkan sumber belajar di perpustakaan di mana siswa bisa membaca buku atau terbitan berkala seperti koran atau majalah maupun dengan menggunakan fasilitas internet yang disediakan oleh perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada umumnya guru memberikan jawaban setuju bahwa peran guru sebagai inisiator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustkaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Data nilai porsentasenya yang paling tinggi adalah yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai inisiator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru berperan.
Guru sebagai mediator untuk menyalurkan informasi baik melalui sumber rujukan atau buku penunjang mata pelajaran dan internet maupun fasilitas penunjang lain yang tersedia di perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada umumnya guru memberikan jawaban setuju bahwa peran guru sebagai mediator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Data nilai persentasenya yang paling tinggi adalah yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 66,67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai mediator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru berperan.
Guru sebagai fasilitator perpustakaan memberi ruang untuk memanfaatkan fasilitas dan informasi yang tersedia di perpustakaan sesuai kebutuhan siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar di sekolah, misalnya dengan memberikan tugas kepada siswa yang harus dikerjakan di perpustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada umumnya guru memberikan jawaban setuju bahwa peran guru sebagai fasilisator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustkaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru. Data nilai porsentasenya yang paling tinggi adalah yang menyatakan setuju yaitu sebanyak 66,67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran guru sebagai fasilisator terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru berperan.
Upaya-upaya lain yang dilakukan oleh guru da;am memanfaatkan perpustakaan sekolah di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru adalah adanya kegiatan-kegiatan promosi tentang manfaat perpustakaan bagi murid dalam proses belajar mengajar baik di ruangan kelas maupun di luar rungan kelas. Seperti pada saat terjadi proses belajar mengajar di kelas, dimana guru memberikan ceramah selingan tentang fungsi, tujuan dan manfaat perpustakaan dalam proses belajar mengajar serta menigkatkan prestasi belajar murid. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya siswa menyatakan bahwa guru sering mempromosikan perpustakaan sekolah yaitu sebanyak 50% siswa menyatakan memberikan ceramah selingan di kelas mengenai fungsi, tujuan dan manfaat perpustakaan sekolah bagi murid di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru.
Kegiatan lain yang diadakah oleh guru adalah mengadakan lomba membaca di perpustakaan. Tujuan dari lomba membaca ini adalah untuk memaksimalkan murid dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah sehingga murid terbiasa membaca serta menumbuhkan daya minat baca mereka melalui perpustakaan. Hal ini dapat di lihat dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya murid-murid menyatakan baik sekali yaitu sebanyak 16 atau 64% tentang kegiatan membaca di perpustakaan yang di adakan guru bekerjasama dengan pengelola perpustakaan sekolah SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru.
Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri. Membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya. Membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan. Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat melelui buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan siswa. Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa dalam membantu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dari para guru (Septiyantono dalam Rahayuningsih, (2007).
Salah satu langkah yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar yang diharapkan perlu adanya kegiatan membaca. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir psikolinguistik dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalam kata lisan. Sebagai proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif.
Dukungan guru kepada murid-murid sebagai peserta didiknya adalah penumbuhan minat & kegemaran membaca, seperti mewajibkan siswa pinjam buku & kunjungan perpustakaan bersama. Pengembangan kemampuan membaca dengan tugas membaca buku dalam kelas, meringkas buku, buat klipping, lomba karya sastra, tugas mencari buku baru.
Sesuai uraian di atas dapat memberikan gambaran bahwa peran terhadap siswa guru dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru sangat besar, karena guru merupakan informator, motivator, inisiator, mediator dan fasilisator bagi siswa untuk memanfaatkan perpustakaan. Karena perpustakaan dapat memainkan perannya dengan baik, apabila guru ikut serta dalam mengembangkan perpustakaan yang ada di lingkungan sekolah di mana ia berada. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana sumber belajar yang efektif dan efisien.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa peran guru terhadap siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru yaitu peran sebagai informator, motivator, inisiator, mediator dan fasilisator, pada umunya guru member jawaban setuju, dan salah satu indikator jawaban guru yang tertinggi adalah kategori sangat setuju dengan nilai persentasenya adalah informator yaitu sebanyak 83,33%. Dukungan guru kepada murid-murid sebagai peserta didiknya adalah penumbuhan minat & kegemaran membaca, seperti mewajibkan siswa pinjam buku & kunjungan perpustakaan bersama. Pengembangan kemampuan membaca dengan tugas membaca buku dalam kelas, meringkas buku, buat kliping, lomba karya sastra, tugas mencari buku baru.Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka penulis memberi saran sebagai berikut: (1) Guru sebagai informator, motivator, inisiator, mediator dan fasilisator siswa dalam memanfaatkan perpustakaan di SD Negeri Kiru-Kiru, Kabupaten Barru, maka guru seharusnya memberikan selalu memainkan perannya, baik pada saat melaksanakan proses belajar mengajar di kelas, maupun di luar kelas atau pada saat jam istirahat mengarahkan siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
- Alimuddin, (2003). Persepsi Pengguna Terhadap Pemanfaatan Koleksi di Perpustakaan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Propinsi Sulawesi Selatan. Skripsi Sarjana Fak. Isipol Unhas.
- Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
- Djambia, Amir, (2003). Tingkat Pemanfaatan Koleksi di Perpustkaaan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sulawwesi Selatan dan Tenggara. Skripsi Sarjana Fakultas Isipol Unhas.
- Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, (2005). Undang-Undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
- Rahayuningsih, F. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Sinaga, Dian. (2009). Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung : Bejana.
- Usman, Moh.Uzer. (1993). Manfaat Perpustakaan Sekolah dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.
- Yusuf, Pawit M, (2010). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media.
0Komentar