PustakawanBarru.com - Seorang ateis, bernama Abdul Mulki, menemui Imam Ja'far al-Shadiq. Imam lantas berkata kepadanya dalam sebuah hadis panjang berikut:
"Tahukah engkau bahwa bumi memiliki (bagian) atas dan bawah?"
Dia menjawab, "Ya"
Beliau melanjutkan, "Sudahkah engkau masuk ke bagian bawahnya?"
Dia menjawab, "Belum."
Beliau bertanya kembali, "Apa yang kau ketahui dengan sesuatu di bawahnya?"
Dia menjawab, "Saya tidak tahu kecuali dugaan bahwa di bawahnya tak ada sesuatu."
Imam Abu Abdillah (Ja'far) berkata, maka dugaan menjadi lemah selama engkau belum meyakininya."
Imam Abu Abdillah (Ja'far) bertanya kembali, sudahkah engkau naik ke langit?
Dia menjawab, 'BELUM"
Beliau melanjutkan, "Tahukah engkau sesuatu di dalamnya?"
Dia menjawab, "Tidak."
Beliau bertanya kembali, "Sudahkah engkau mendatangi timur dan barat, dan melihat sesuatu di balik keduanya?"
Dia menjawab, "Tidak"
Beliau kemudian berkata, "Alangkah anehnya! Engkau belum sampai ke timur dan ke barat.; belum turun ke kedalaman bumi dan belum naik ke langit; engkau tidak dapat menceritakan segala sesuatu yang ada di sana dan tidak mengetahui apa yang ada di balik semua itu, namun engkau mengingkari segala yang ada di dalamnya. Dapatkah seorang yang berakal mengingkari apa yang tidak diketahuinya?"
Orang-orang itu berkata, "Tak seorang pun yang berbicara seperti ini kepada saya, selain anda."
Imam Abu Abdillah berkata, "Berarti engkau berada dalam keraguan mengenai hal itu; mungkin Dia ada atau tidak ada."
Orang ateis itu pun mengakui keraguannya. Imam lalu mengajari dan menunjukkannya pada pemikiran tentang adanya pengatur alam ini, serta memberikan dalil-dalil kepadanya sehingga beriman dan menjadi salah seorang yang selalu mengajak kepada Allah Azza wa Jalla.
0Komentar