Kisah Permohonan Seorang Sahabat Untuk Bersama Rasulullah SAW di Surga - Sayyidina Rabi'ah Radhiyallahu 'anhu bercerita, "Aku selalu berkhidmat kepada Baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pada malam hari. Akulah yang menyediakan air wudhu, siwak, tempat shalat, dan keperluan lainnya. Suatu ketika, karena puas dengan pelayananku, beliau bertanya, 'Katakanlah, apakah yang kamu minta?' Aku menjawab, 'Ya Rasulullah, aku hanya menginginkan satu perkara, yaitu bersamamu di surga.' Beliau bertanya lagi, 'Apakah ada permintaan yang lain?' Aku menjawab, 'Tidak ada! Hanya itulah yang kuinginkan.' Beliau bersabda, 'Baiklah, kamu harus membantuku dengan banyak bersujud kepada Allah."" (H.R. Abu Dawud)

Kisah Permohonan Seorang Sahabat Untuk Bersama Rasulullah SAW di Surga


Faidah

Kisah di atas mengandung pelajaran bahwa kita tidak boleh hanya mengandalkan doa untuk mendapatkan keinginan kita. Doa harus diiringi dengan usaha dan amalan. Sedangkan amalan yang terpenting adalah shalat. Lebih banyak kita shalat, maka akan lebih banyak kita bersujud kepada Allah SWT (lebih banyak kita bersujud kepada Allah SWT lebih banyak peluang diterima doa).

Seseorang yang hanya berkata, "Aku telah minta doa dari ulama fulan, ulama fulan," dan tidak berusaha sama sekali, ini suatu kesalahan besar.  Allah Subhaanahu wata'ala menghubungkan dunia ini dengan asbab. Meskipun Allah SWT berkuasa dengan tanpa asbab dan terkadang untuk menunjukkan qudrat-Nya, Dia berbuat demikian. Namun, pada umumnya, urusan keduniaan dihubungkan dengan asbab. Sungguh mengherankan untuk urusan keduniaan, kita tidak pernah bergantung pada takdir dan doa. Tidak diragukan lagi bahwa doa para wali Allah memang penting, namun Rasulullah SAW bersabda, "Bantulah aku dengan memperbanyak sujud."