Kisah Bismillah, Racun Yang Tak Bisa Mematikan - Tatkala Rasulullah Saw mengibarkan bendera Islam di Madinah, ada seorang pria yang dengki pada beliau. Namanya Abdullah bin Ubay. Ibnu Ubay merupakan salah seorang musuh bebuyutan Rasulullah. Karena kedengkiannya, Ibnu Ubay merencanakan siasat cerdik menghabisi nyawa Rasul. Ia kemudian mengundang Rasulullah beserta para sahabat datang ke rumahnya. Si pendengki itu telah menyiapkan makanan yang telah dibubuhi racun!

Kisah Bismillah, Racun Yang Tak Bisa Mematikan


Makanan telah dihidangkan. Sebelum menyantapnya, Rasulullah Saw berkata kepada Imam Ali, "Wahai Ali, bacalah doa yang penuh manfaat untuk hidangan ini."


Lalu, Imam Ali pun memanjatkan doa.


Bismillah asy-syafi, Bismillah al-Kafi. Bismillah alladzi layadhurruhu ma'a ismihi syai'un wa la da'un fi al-ardh wa la fi as-sama' wa Huwa as-Sami' al-Alim

"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Menyembuhkan. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Mencukupi. Dengan menyebut nama Allah yang dengan menyebut nama-Nya tidak ada penyakit baik di bumi maupun di langit dapat menimbulkan mudharat, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"


Selepas berdoa, Rasulullah dan para Sahabat mulai menikmati hidangan hingga semua merasa kenyang. Subhanallah, walaupun makan telah dibubuhi racun, tak ada seorang pun yang merasa sakit. Jamuan selesai dan mereka semua bangkit dan berlalu dari rumah Ibnu Ubay.


Abdul bin Ubay terheran-heran. Ia menyangka juru masaknya lupa membubuhkan racun pada hidangan. Kemudian, Ibnu Ubay memanggil kawan-kawannya untuk menghabiskan sisa hidangan yang ada. Karenanya, semua kawannya mati keracunan.